ILMU ALAMIAH DASAR
BAB 5 Perkembangan seksual &
aseksual
A. Perkembangbiakan
Secara Seksual Dan Aseksual
1.
Reproduksi Seksual (Generatif)
Reproduksi biologis atau
reproduksi seksual dalah suatu proses biologis penggunaan seks secara rutin
dimana individu organisme baru diproduksi.
Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua
bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses
reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua
jenis: seksual dan aseksual.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa
keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri
menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian,
reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan
tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari
jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum
reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan
reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya
satu sel, bereproduksi secara aseksual.
Pada reproduksi seksual/generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari
dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi
genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru.
Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau
spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam gamet tersebut dapat
dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian
disebut heterogamet.
Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami
didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma
dengan sel telur.
Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet
betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar
dari lainnya disebut anisogamet.
2.
Reproduksi Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi Vegetatif adalah cara
reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin
jantan dan betina). Reproduksi Vegetatif bisa terjadi secara alami maupun
buatan.
a. Vegetatif Alami
Vegetatif Alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan
pihak lain seperti manusia.
b. Vegetatif Buatan
Vegetatif Buatan adalah reproduksi aseksual yang terjadi karena bantuan
pihak lain seperti manusia.
Reproduksi
aseksual dapat dibagi atas lima jenis, yaitu :
1. Fisi
Fisi terjadi pada organisme bersel satu. Pada proses fisi individu terbelah
menjadi dua bagian yang sama.
2. Pembentukan spora
Dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan sel. Bila kondisi
lingkungan baik, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi individu baru,
spora dihasilkan oleh jamur, lumut, paku, sporozoa (salah satu kelas protozoa)
dan kadang-kadang juga dihasilkan oleh bakteri.
3. Pembentukan tunas
Organisme tertentu dapat membentuk tunas, berupa tonjolan kecil yang akan
berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil.
Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu
baru. Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan Hydra (sejenis
Coelenterata).
4. Fragmentasi
Kadang-kadang satu organisme patah menjadi dua bagian atau lebih, kemudian
setiap bagian akan tumbuh menjadi individu baru yang sama seperti induknya.
Peristiwa fragmentasi bergantung pada kemampuan regenerasi yaitu kemampuan
memperbaiki jaringan atau organ yang telah hilang. Fragmentasi terjadi antara
lain pada hewan spons (Porifera), cacing pipih, algae
5. Propagasi vegetatif
Istilah propagasi vegetatif diberikan untuk reproduksi vegetatif/tumbuhan
berbiji. Pada proses propagasi bila bagian tubuh tanaman terpisah maka bagian
tersebut akan berkembang menjadi satu/lebih tanaman baru.
Perkembangan Aseksual
Reproduksi aseksual adalah proses reproduksi di saat keturunan timbul dari orang tua tunggal,
dan mewariskan genetika
dari satu orang tua. Aseksual adalah reproduksi yang tidak melibatkan meiosis,
ploidi pengurangan, atau fertilisasi. Sebuah definisi yang lebih ketat
adalah agamogenesis yang adalah reproduksi tanpa fusi gamet. Reproduksi
aseksual adalah bentuk reproduksi organisme bersel tunggal seperti archaea,
bakteri,
dan protista.
Banyak tanaman dan jamur
bereproduksi secara aseksual juga.
Sementara semua prokariota bereproduksi secara aseksual (tanpa pembentukan dan penggabungan sel gamet), mekanisme transfer gen lateral yang seperti konjugasi, transformasi, dan transduksi kadang-kadang disamakan dengan reproduksi seksual. Kurang lengkapnya reproduksi seksual relatif jarang terjadi di antara organisme multiseluler, terutama pada hewan.
Hal ini tidak sepenuhnya mengerti mengapa kemampuan untuk bereproduksi secara seksual begitu umum di antara mereka. Hipotesis saat ini menunjukkan bahwa reproduksi aseksual mungkin memiliki manfaat jangka pendek ketika pertumbuhan penduduk yang cepat adalah penting atau dalam lingkungan yang stabil, sedangkan reproduksi seksual menawarkan keuntungan bersih dengan generasi yang lebih cepat memungkinkan keragaman genetik, memungkinkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Kendala perkembangan mungkin mendasari mengapa beberapa hewan telah melakukan reproduksi seksual sepenuhnya dalam siklus kehidupan biologi mereka.
Sementara semua prokariota bereproduksi secara aseksual (tanpa pembentukan dan penggabungan sel gamet), mekanisme transfer gen lateral yang seperti konjugasi, transformasi, dan transduksi kadang-kadang disamakan dengan reproduksi seksual. Kurang lengkapnya reproduksi seksual relatif jarang terjadi di antara organisme multiseluler, terutama pada hewan.
Hal ini tidak sepenuhnya mengerti mengapa kemampuan untuk bereproduksi secara seksual begitu umum di antara mereka. Hipotesis saat ini menunjukkan bahwa reproduksi aseksual mungkin memiliki manfaat jangka pendek ketika pertumbuhan penduduk yang cepat adalah penting atau dalam lingkungan yang stabil, sedangkan reproduksi seksual menawarkan keuntungan bersih dengan generasi yang lebih cepat memungkinkan keragaman genetik, memungkinkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Kendala perkembangan mungkin mendasari mengapa beberapa hewan telah melakukan reproduksi seksual sepenuhnya dalam siklus kehidupan biologi mereka.
Sumber :
http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/02/asal-usul-kehidupanteori-generatio-spontaneateori-evolusi-biokimia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar