ILMU ALAMIAH DASAR
BAB IV
Kehidupan di Bumi
Asal mula kehidupan di bumi; awal mulanya di planet bumi sangat kosong
belum adanya tanda-tanda kehidupan, kemudian lama-kelamaan bumi ini dipenuhi dengan
makhluk-makhluk yang menempati bumi dan mulailah terjadinya kehidupan di dunia
ini.
Kita mengenal beberapa hipotesis tentang asal mula kehidupan. Perlu
diketahui bahwa hipotesis yang dikemukakan para ahli tidak terlepas dari cara
penalaran seseorang dari zaman ke zaman, oleh karena itu ada beberapa hipotesis
yang agak kurang tepat kedengarannya. Namun sebaliknya, ada beberapa hipotesis
yang benar bila ditinjau dari segi logika.
a. Teori Generatio Spontanea
Disebut juga teori Abiogenesis pelopornya seorang ahli filsafat zaman
Yunani Kuno Aristoteles (384-322 SM) yang berpendapat bahwa makhluk hidup
terjadi begitu saja pendapat ini masih terus bertahan sampai abad kc 17 -18
Anthony van Leenwenhoek (abad ke 18) berhasil membuat mikroskop dan melihat jasad
renik di dalam air bekas rendaman jerami penemuan Leeuwenhoek (salah seorang
penganut teori abiogenesis) memperkuat teori generatio spontanea teori terbukti
makhluk hidup berasal dari benda mati (jasad renik berasal dari air bekas
rendaman jerarni).
b. Evolusi Kimia
Menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara bertahap
dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer
primitif dengan energi halilintar membentuk senyawa-senyawa organik kompleks.
c. Evolusi Biologi
Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul
reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari
radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan “soppurba”
tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan
gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan
organik membentuk timbunan jajaranmolekul lipid sepanjang perbatasan koaservat
dengan media luar yang dianggap sebagai selaput sel primitif yang memberi
stabilitas pada koaservat.
Abiogenesis
Abiogenesis adalah kepercayaan kuno tentang asal usul kehidupan. Hal ini
juga dikenal sebagai teori generasi spontan kehidupan. Teori abiogenesis
menyatakan bahwa asal-usul makhluk hidup
adalah karena zat tak hidup, atau itu adalah insiden spontan. Namun, sampai
sekarang para ilmuwan telah mampu mencapai teori ini dengan eksperimen. Tokoh
teori Abiogenesis adalah Aristoteles (384-322 SM). Dia adalah seorang filosof
dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori Abiogenesis ini menyatakan bahwa
makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini berasal dari benda mati.
Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan apabila menetas akan
menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut
merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles
berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur. Bagaimana cara
terbentuknya makhluk tersebut ? Menurut pengzanut paham abiogenesis, makhluk
hidup tersebut terjadi begitu saja atau secara spontan. Oleh sebab itu, paham
atau teori abiogenesis ini disebut juga paham generation spontaneae. Jadi,
kalau pengertian abiogenesis dan generation spontanea kita gabungkan, mak
pendapat paham tersebut adalah makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut
dari benda mati / tak hidup yang terkjadinya secara spontan, misalnya :
a. ikan dan katak berasal dari Lumpur.
b. Cacing berasal dari tanah, dan
c. Belatung berasal dari daging yang membusuk.
a. ikan dan katak berasal dari Lumpur.
b. Cacing berasal dari tanah, dan
c. Belatung berasal dari daging yang membusuk.
2.
Teori Biogenesis
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.
Tokoh-tokoh pendukung teori Abiogenesis antara lain Francesco Redi (Italia)
Lazzaro Spallanzani ( Italia) dan Louis Pasteur (Prancis), yaitu :
1. Percobaan Francesco Redi (1626-1698) menggunakan
bahan tiga kerat daging dan tiga toples. Stoples I diisi dengan sekerat daging,
ditutup rapat-rapat. Stoples II diisi dengan sekerat daging, ditutup dengan
kain kasa. Stoples III disi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap terbuka.
Selanjutnya ketiga stoples tersebut diletakkan pada tempat yang aman. Setelah
beberapa hari, keadaan daging dalam ketiga stoples tersebut diamati. Stoples I
pada daging ini tidak ditemukan belatung . Stoples II pada daging terdapat
sedikit belatung. Stoples III pada daging terdapat banyak belatung. Berdasarkan
hasil percobaan tersebut, Francesco redi menyimpulkan bahwa belatung yang
terdapat pada daging di stoples II dan III bukan terbentuk dari daging yang
membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ketika
lalat tersebut hinggap disitu.
2. Percobaan Lazzaro Spallanzani (1729-1799) menggunakan
air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu. Percobaan Spallanzani
sebagai berikut :
Labu I dan labu II diisi air kaldu, kemudian dipanaskan sampai mendidih.
Labu I dibiarkan tetap terbuka. Labu II ditutup rapat-rapat dengan sumbat
gabus. Kedua labu tersebut dibiarkan selama ± 1 minggu. Hasil percobaannya
adalah sebagai berikut. Labu I air kaldunya menjadi keruh dan berbau busuk.
Setelah diteliti ternyata air kaldu pada labu I banyak mengandung mikroba.
Sedangkan labu II air kaldunya tetap jernih. Tetapi, apabila labu ini dibiarkan
terbuka lebih lama lagi, ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya
berubah menjadi lebih keruh serta baunya tidak enak (busuk). Berdasarkan hasil
percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada
didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi
berasal dari kehidupan di udara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi
kontaminasi mikroba dari udara ke dalam air kaldu tersebut.
3. Percobaan Louis Pasteur (1822-1895) menggunakan bahan
air kaldu dengan alat labu dengan pipa leher anggsa (berbentuk S).
Langkah-langkah percobaan Pasteur sebagai berikut :
- Langkah I labu disi air kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus.
Setelah itu pada gabus tersebut dipasang pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu,
labu dipanaskan atau disterilkan.
3.
Teori Kreasi Khas (Special Creation)
Teori ini menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural
(gaib) pada saat istimewa. Segala spesies makhluk hidup saat ini sudah ada
sejak dahulu dan masing-masing spesies diciptakan sendiri-sendiri sebagaimana
aadanya saat ini. Penganut teori adalah Carolus Linnaeus.
4.
Teori Kosmozoon
Teori ini menyatakan bahwa kehidupan di dunia berasal dari angkasa atau
datang dari meteor yang jatuh dari angkasa luar (kosmos) ke bumi. Hal itu
diperkuat dengan hasil analisis peninggalan peradapan Inca. Pelopor teori ini
adalah Arrhenius (1991).
5.
Teori Kataklisma
Teori ini menyatakan bahwa segala spesies diciptakan sendiri-sendiri
dan berlangsung dalam periode-periode, dimana antara periode satu dengan yang
lain terjadi bencana. Bencana itu menghancurkan spesies-spesies sebelumnya dan
memunculkan pesies baru. Pelopor teori ini adalah Cuvier.
6.
Teori Evolusi Kimia
Teori ini dikemukakan oleh Harold Urey. Teori ini menyatakan bahwa
asal-usul kehidupan diawali dengan adanya senyawa organik di atmosfer yang
berupa gas-gas seperti metana (CH4), Hidrogen(H2), Uap air (H2O), dan amonia
(NH3) yang bereaksi dengan bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan listrik
halilintar sehingga terbentuk asam amino yang merupakan bahan dasar pembangunan
kehidupan. Proses terbentuknya makhluk hidup menurut teori Urey terdiri dari
empat tahapan, yaitu :
1) Tersedianya uap air, metana, hidrogen, dan amonia
dalam jumlah yang banyak di atmosfir bumi.
2) Adanya energi yang besar yang berasal dari aliran listrik
halilintar dan radiasi sinar kosmis menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi
membentuk senyawa organik yang lebih besar dan kompleks.
3) Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana.
4) Zat hidup yang terbentuk berkembang menjadi sejenis
organisme yang lebih kompleks dalam waktu jutaan tahun.
7.
Teori Evolusi Biologi
Teori evolusi biologi menyatakan bahwa mahluk hidup pertama merupakan hasil
dari evolusi molekul anorganik (evolusi kimia) yang kemudian berkembang menjadi
struktur kehidupan (sel). Berdasarkan hasil percobaan Oparin, Haldane, dan
Urey, asal usul kehidupan berasal dari sintesis dan akumulasi monemer organik
pada kondisi abiotik. Molekul yang dihasilkan secara abiotik ini disebut
protobion yang merupakan bentuk sel hidup awal yang belum mampu bereproduksi
tetapi mampu memelihara lingkungan kimia dalam tubuhnya yang berbeda dari
lingkungan sekitarnya
Protobion inilah yang merupakan mahluk hidup pertama yang bersifat hetetrof
primer yang hidup secara anaerob. Sel mengalami perkembangan melalui evolusi
dari bentuk yang paling sederhana ke bentuk yang paling kompleks.
Apakah perbedaan Abiogenesis dan Biogenesis?
Perbedaan
antara Abiogenesis dan Biogenesis
Abiogenesis
menyatakan bahwa asal usul kehidupan adalah karena bahan tak hidup lain, atau merupakan
mekanisme spontan, sedangkan biogenesis mengungkapkan bahwa asal usul kehidupan
adalah karena organisme hidup lain yang sudah ada sebelumnya atau sel.
Abiogenesis
gagal membuktikan secara eksperimental sementara biogenesis itu dibuktikan
secara eksperimen oleh banyak ilmuwan.
Sumber :
DAFTAR PUSTAKA :
http://shasharia.blogspot.com/2013/03/matematika-iad-minggu-ke-4-bab-3_8076.html
http://intanayuda8.wordpress.com/category/ilmu-alamiah-dasar/ilmu-alamiah-dasar-3/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar