Rabu, 16 November 2016

APAKAH ITU INTERPERSONAL, INTRAPERSONAL, TRANSPERSONAL




APAKAH ITU INTERPERSONAL, INTRAPERSONAL, TRANSPERSONAL
1.      INTERPERSONAL
Adalah komunikasi secara langsung atau face to face communication pada waktu tempat sama. Dalam komunikasi Interpersonal setiap partisipan mengunakan semua elemen dari komunikasi contohnyaa masing-masing pihak akan membicarakan latar belakang dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut. Komunikasi Interpersonal dapat dibagi menjadi tiga tipe:
·         Assertive Communication (Komunikasi Asertif).
·         Nonassertive Communication (Komunikasi Nonasetif)
·          Aggressive Communication (Komunikasi Agresif).
Ciri-ciri (karakterstik) komunikasi asertif adalah dengan percaya diri mengekspresikan yang Anda pikirkan, rasakan, dan percayai; dengan lantang membela hak Anda seraya menghormati hak orang lain; menyampaikan maksud dan harapan tanpa menghina, mempermalukan, atau merendahkan orang lain; respek terhadap kebutuhan dan hak diri sendiri dan orang lain.
       Ciri-ciri komunikasi nonasertif adalah ketidakmampuan mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan keyakinan secara konsisten; membolehkan orang lain untuk melanggar hak Anda tanpa tantangan; kurang menghargai preferensi sendiri; orang lain dengan mudah mengabaikan pemikiran, perasaan, dan keyakinan Anda.
      Ciri-ciri komunikasi agresif adalah  mengekspresikan diri dengan cara mengintimidasi, menghina, atau merendahkan orang lain serta meraih keinginan dengan cara merusak hak-hak orang lain. Komunikasi interpersonal penting dipahami. Hal ini terjadi karena komunikasi interpersonal :
·         Dapat meningkatkan hubungan dari tidak kenal (impersonal) menjadi hubungan yang bersifat pribadi atau sebaliknya.
·         Menyampaikan emosi dan perasaan kita.
·         Melatih diri komunikator maupun komunikan menjadi pribadi yang peka, peduli dan empati pada pasangan komunikasi, sehingga dari berorientasi pada diri sendiri (self oriented) menjadi berorientasi kepada pihak lain.
Fungsi Komunikasi interpersonal sebagai berikut:
·         Untuk mendapatkan respon atau umpan balik. Hal ini sebagai salah satu tanda efektivitas proses komunikasi. Bayangkan bagaimana kalau tidak ada umpan balik, saat Anda berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya ketika Anda mengirimkan pesan ke orang lain tetapi orang tersebut tidak membalas pesan Anda.
·         Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon atau umpan balik. Contohnya, setelah apa yang akan kita lakukan setelah mengetahui lawan bicara kita kurang nyaman diajak berbincang.
·         Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial, yaitu kita dapat melakukan modifikasi  perilaku orang lain dengan cara persuasi. Misalnya, iklan yang arahnya membujuk orang lain.
CONTOH INTERPERSONAL
Melakukan Komunikasi lewat youtube seperti video, melakukan komunikasi dengan teman atau pacar melalui jejaring sosial yang ada di internet dengan menggundakan facebook dan twitter. Internet juga memiliki sisi positif dan sisi negatifnya. Sisi positifnya itu seperti mencari informasi dengan menggunakan internet dan juga dapat mendapat pelajaran dari internet.
2.      INTRAPERSONAL
Adalah kajian tentang proses komunikasi antar 2 pribadi yang berbeda dan diharapkan masing – masing peserta komunikasi dapat menangkap reaksi secara langsung baik verbal maupun nonverbal atau komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri maka tindak balas yang dilakukan ialah dalam internal diri sendiri.
Dijelaskan oleh juga Devito (1997), komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berpikir, melakukan penalaran, menganalisis dan merenung. Sedangkan menurut Nina  (2011) menjelaskan komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi pada diri manusia, meliputi proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori dan berpikir. Sedangkan menurut Effendy seperti yang dikutip oleh Rosmawaty (2010) mengatakan bahwa komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berbicara kepada dirinya sendiri. Dia berdialog dengan dirinya sendiri. Dia bertanya dengan dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri. Selanjutnya Rakhmat seperti dikutip oleh Rosmawaty (2010) mengatakan komunikasi intrapersonal adalah suatu proses pengolahan informasi, meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Dari konsep tentang komunikasi intrapersonal dari beberapa ahli komunikasi penulis mensintesakan bahwa komunikasi intrapersonal adalah komunikasi pada diri sendiri atau dengan dirinya sendiri. Tipe komunikasi intrapribadi sama dengan proses berpikir, yaitu ketika seseorang secara sadar (sengaja) mengirimkan informasi pada dirinya untuk menganalisis sebuah situasi dan mengambil sikap atau keputusan. Ketika kita ingin memecahkan suatu masalah, membuat keputusan, ataupun mencari sebab dan akibat, kita akan berinteraksi dengan diri kita sendiri apa yang baik, apa yang buruk, serta apa yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. komunikasi seseorang dengan dirinya sendiri (communication with the self). Tipe komunikasi intrapribadi sama dengan proses berpikir, yaitu ketika seseorang secara sadar (sengaja) mengirimkan informasi pada dirinya untuk menganalisis sebuah situasi dan mengambil sikap atau keputusan.
CONTOHNYA INTRAPERSONAL
Ketika seseorang ingin memajukan usahanya melalui internet contohnya mempromosikan usahanya melalui facebook,twitter, instagram ataupun melalui blog karena hampir seluruh manusia didunia mengunakan internet dan gampang dan mudah.
3.      INTRAPERSONAL
Komunikasi transpersonal yaitu komunikasi yang terjadi dalam domain spiritual seseorang. Tujuan komunikasi transpersonal yaitu untuk memunculkan kesadaran tentang diri (self-hood), meningkatkan spiritualitas, lebih cenderung bersifat vertikal -- mengutamakan hubungan spiritual seseorang dengan Tuhannya.
Psikologi Transpersonal merupakan kekuatan keempat dalam bidang psikologi yang menjembatani antara psikologi dan spiritual yang memusatkan perhatiannya pada studi tentang bagian dan proses tentang pengalaman mendalam atau perasaan yang luas tentang siapa dirinya atau sensasi yang besar terhadap koneksitas dengan orang lain, alam atau dimensi spiritual dan berusaha membantu seseorang untuk mengeksplorasi tingkat energy dan melewati kesadaraan (awareness) atau sisi lain dari topeng dan pola-pola kepribadian.
CONTOHNYA TRANSPERSONAL
erdoa, beribadah, intropeksi diri dengan melihat kekurangan dalam diri kita dan memperbaikinya, melakukan meditasi, refleksi diri, ritual keagamaan, atau cara lainnya untuk berkomunikasi dengan “kekuatan yang lebih tinggi” Jadi, kesimpulannya di dalam komunikasi transpersonal semua manusia dapat menentukan tentang spritualnya masing-masing. Dimana semua manusia itu memiliki kebebasan untuk memeluk agama yang diyakini-nya. Jadi, dalam komunikasi transpersonal lebih cenderung bersifat vertical, yang berarti lebih mengutamakan hubungan spritual terhadap Tuhan-nya. Tidak seperti komunikasi intrapersonal dan interpersonal yang lebih cenderung bersifat horizontal, yang berarti lebih mengutamakan hubungan antar manusia (bukan berarti dalam pengertian ini, manusia tidak lantas melupakan potensi spiritualnya).
DAFTAR PUSTAKA

Senin, 10 Oktober 2016

Review Website yang berhubungan dengan Psikologi : "PSIKOTERAPI"



        
Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran. Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.

Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.
Tujuan dari interaksi tersebut adalah tercapainya perubahan pada  diri klien. Klien umumnya datang karena suatu keluhan berkaitan dengan pikiran, perasan, perilaku atau keluhan fisik yang disebabkan oleh masalah psikis.
 
Berikut ini empat tahapan yang umum dilalui pada sesi pertama atau pertemuan pertama psikoterapi :
1. Analisa Masalah (Assessment)
Kami hanya bisa membantu Anda apabila kami dan Anda memahami masalah Anda. Oleh karena itu, psikoterapi diawali dengan Anda bercerita tentang masalah Anda dan kemudian kami ajak Anda untuk "membedah" masalah tersebut dari sudut pandang psikologi. Tujuan analisa masalah adalah agar kami dan Anda memahami secara pasti apa yang sebenarnya menjadi masalah Anda. Sering kali terjadi, apa yang dianggap klien sebagai masalah utama, sebenarnya hanyalah akibat dari suatu masalah yang tidak Anda sadari.


2. Menentukan Tujuan Psikoterapi
Setelah masalah diketahui secara jelas, maka selanjutnya adalah menentukan tujuan dari terapi. Kami akan memandu Anda untuk menentukan target, hasil atau outcome dari proses terapi yang akan Anda jalani. Tujuan haruslah spesifik dan jelas supaya proses psikoterapi terarah dan kami bisa menentukan metode terapi apa yang akan digunakan untuk mengatasi masalah Anda. Bisa jadi kami hanya menggunakan satu metode terapi atau gabungan beberapa metode psikoterapi.

3. Penerapan Metode Psikoterapi
Dalam psikoterapi modern ada banyak metode psikoterapi yang bisa digunakan. Beberapa metode psikoterapi yang sering kami gunakan adalah Trance Psychotherapy, Behavioural Therapy, Cognitive Behavioural Psychotherapy, Neuro Linguistic Programming, Psychoanalysis, Forgiveness Therapy, Ego State Therapy, Emotional Freedom Technique dan masih banyak lagi. Anda bisa membaca keterangan metode-metode tersebut di halaman  Metode Psikoterapi Yang Dipakai.
Jika diibaratkan bengkel mobil, metode psikoterapi bisa diumpamakan dengan alat yang dipakai memperbaiki mobil. Tentu saja ada banyak jenis alat perbengkelan yang semuanya berguna, tapi punya fungsi berbeda-beda. Untuk memperbaiki suatu kerusakan pada mobil, mungkin dibutuhkan satu atau beberapa peralatan sekaligus, tergantung jenis kerusakannya. Begitu pula dalam psikoterapi, kami menyesuaikan metode terapi dengan masalah dan tujuan Anda.

4. Mengakhiri Sesi Psikoterapi
Satu sesi psikoterapi yang kami lakukan berlangsung selama 2 jam. Kadang kami mengakhiri sesi dengan memberikan beberapa petunjuk yang bisa Anda laksanakan sendiri di rumah. Namun sering kali kami tidak memberi petunjuk apapun kepada Anda karena memang tidak diperlukan.
Beberapa klien kami bertanya pada akhir sesi: "Pak, apakah saya perlu datang lagi?", maka jawaban kami: "Kita lihat dulu perkembangannya setelah 1-2 minggu. Apabila ada sesuatu, Anda konsultasikan dengan kami agar bisa menentukan apakah perlu terapi lagi atau sudah cukup". Masalah kejiwaan itu lebih rumit daripada masalah fisik karena jiwa tidak bisa dilihat. Oleh karena itu, sulit memprediksikan apakah Anda perlu terapi lagi atau tidak. Maka lebih baik dilihat perkembangannya, kemudian baru memutuskan perlu terapi lagi atau tidak.

metode psikoterapi yang ada, bisa dikategorikan dalam lima pendekatan, yaitu:
1. Psychoanalysis & Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar. Psychodynamic (Psikodinamik) pertama kali diciptakan oleh Sigmund Feud (1856-1939), seorang neurologist dari Austria. Teori dan praktek psikodinamik sekarang ini sudah dikembangkan dan dimodifikasi sedemikian rupa oleh para murid dan pengikut Freud guna mendapatkan hasil yang lebih efektif.

Tujuan dari metode psikoanalisis dan psikodinamik adalah agar klien bisa menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya. Gangguan psikologis mencerminkan adanya masalah di bawah sadar yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadarnya untuk mendapatkan solusi. Dengan memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya melalui “insight” (pemahaman pribadi).


2. Behavior Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior therapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan “classical conditioning” atau “associative learning”.

Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia penah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita telah belajar bahwa "ketika saya melihat ular maka respon saya adalah perilaku ketakutan".

3. Cognitive Therapy
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy) punya konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive therapy antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck.

Tujuan utama dalam pendekatan cognitive adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional. Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan Cognitive adalah Collaborative Empiricism, Guided Discovery, Socratic Questioning, Neurolinguistic Programming, Rational Emotive Therapy (RET), Cognitive Shifting. Cognitive Analytic Therapy (CAT)  dan sebagainya.


4. Humanistic Therapy
Pendekatan Humanistic Therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri.

Metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan humanistik adalah Gestalt Therapy, Client Cantered Psychotherapy, Depth Therapy, Sensitivity Training, Family Therapies, Transpersonal Psychotherapy dan Existential Psychotherapy.


5. Integrative / Holistic Therapy
Yang sering saya temui adalah seorang klien mengalami komplikasi gangguan psikologis yang mana tidak cukup bila ditangani dengan satu metode psikoterapi saja. Oleh karena itu, saya menggunakan beberapa metode psikoterapi dan beberapa pendekatan sekaligus untuk membantu klien saya. Hal ini disebut Integrative Therapy atau Holistic Therapy, yaitu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.


Dari penjelasan diatas dapat saya simpulkan bahwa psikoterapi bertujuan untuk mengatasi masalah dengan pikiran, perasaan dan perilaku yang dialami klien. Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.

Sumber     : http://psikoterapis.com